Mendengar kata disrupsi, kebanyakan orang mungkin akan langsung mengaitkannya dengan teknologi. Wajar, karena dua hal ini memang memiliki kaitan yang lumayan erat. Namun sebenarnya disrupsi juga bisa terjadi tanpa bantuan teknologi. Divedigital.ID sebelumnya pernah membahas pengertian disrupsi, dan pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan 7 Contoh Disrupsi yang sudah terjadi pada dunia bisnis di Indonesia.
Jika melalui pengertian yang sudah kami sampaikan pada postingan sebelumnya tidak membuat kamu tahu dengan jelas seperti apa itu disrupsi, kamu bisa langsung melihat contoh-contoh yang sudah terjadi untuk mengenal lebih dekat dengan disrupsi.
Baca Juga: Template Jadwal Piket Aesthetic Word & Excel
Contoh Disrupsi dalam Dunia Bisnis di Indonesia
Sebenarnya disrupsi tidak selalu berhubungan dengan internet, disrupsi sudah ada sejak zaman dulu, dusrupsi adalah suatu hal yang konsisten terjadi, namun pada masa pandemi, hal ini menjadi semakin meningkat karena dan diidentikan dengan internet karena memang internet menjadi salah satu chanel untuk mengembangkan usaha. Dan berikut contoh-contoh disrupsi yang pernah terjadi pada dunia bisnis di Indonesia.
1 Wartel berganti dengan Smartphone
Pada tahun 90 an, telepon rumah sebenarnya sudah ada, namun tidak semua orang memiliki akses kesana, hanya beberapa keluarga yang memiliki ekonomi menengah keatas saja yang memiliki telepone rumah. Hal itu membuat wartel yang merupakan kepanjangan dari Warung Telekomunikasi menjamur dimana-mana.
Namun seiring harga handphone yang murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan, tentu saja wartel mulai ditinggalkan. Masa transisi ketika orang menggunakan wartel kemudian beralih pada telepon genggam ini merupakan salah satu contoh dari adanya diruspsi.
2 Pekerja diganti dengan Robot
Contoh terjadinya disrupsi kedua yang bisa dibilang sedang terjadi dan akan terus meningkat ialah penggunaan robot dalam beberapa sektor industri. Jika dahulu semua pekerjaan harus dilakukan oleh manusia, seiring dengan perkembangan teknologi, pekerjaan yang dilakukan oleh manusia mungkin akan berkurang, dan akan digantikan dengan robot.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, meskipun tesla memiliki 7.000 karyawan dalam proses produksi, namun 90% kegiatan yang sedang berlangsung dilakukan secara otomatis oleh robot. Hal ini jugalah yang menjadi alasan kenapa pabrik ini diberinama Gigafactory, karena pada pabrik ini, mesin membangun sebuah mesin.
3 Edutech mendisrupsi Pasar Pendidikan
Bisa dibilang Edutech adalah penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, di Indonesia sebenarnya perusahaan yang masuk kedalam kategori EduTech sudah banyak dimulai dari Zenius, Ruangguru, Hacktiv8, dan masih banyak lagi lainnya. Meskipun perubahannya tidak semasif dua hal yang sudah kami sebutkan, dan dunia pendidkan konvensional masih aktiv, namun harus kita akui bahwa platform teknologi yang sudah kami sebutkan diatas mendapatkan tempat dihati masyarakat.
4 E-commerce Mendisrupsi Industri Ritel
Jauh sebelum shopee masuk ke Indonesia, kehadiran Tokopedia dan Bukalapak memberikan angin segar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas jangkauan pasarnya. Dan ternyata hal ini disambut dengan sangat baik, dimana masyarakat Indonesia lebih suka berbelanja secara online dibandingkan harus keluar rumah dan mencari barang yang hendak dicari.
Kahadiran e-commerce ternyata berhasil mendisrupsi industri yang sebelumnya sudah ada, salah satunya adalah industri ritel. Salah satu contoh nyata yang sudah terjadi adalah tutupnya seluruh gerai Giant di Indonesia pada akhir bulan juli 2021 kemarin.
5 Custumer Service digantikan Chatbot
Dahulu jika kita ingin beroprasi selama 24 jam selama 1 minggu, hal yang harus kita fikirkan adalah penyiapan customer service yang akan membantu pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan oleh calon pelanggan. Namun hadirnya chatbot bisa mengurangi kebutuhan perusahaan terkait pekerja dibidang customer service.
Sudah ada banyak perusahaan yang menerapkan hal ini dimulai dari Bank Indonesia dengan LISA, Telkomsel dengan Veronica, Unilever dengan Jemma, Alfamart dengan Shalma, dan masih banyak perusahaan lainnya.
6 Ojek Pangkalan didisrupsi Ojek Online
Harus diakui bahwa Ojek sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu, dan ketika hendak menggunakan Ojek, kita akan pergi ke pangkalan terdekat untuk menggunakan jasanya. Namun kehadiran gojek menawarkan pemesanan ojek dengan cara yang lebih mudah. Kita tidak perlu ke pangkalan, abang tukang ojek akan datang ke tempat kita. Kita tidak perlu negosiasi harga, karena harga sudah ditentukan oleh Gojek dengan sangat fair.
Kahadiran aplikasi Ojek Online semacam Gojek dan Grab memang disukai banyak orang, namun kehadiran aplikasi tersebut sebenarnya juga mendisrupsi pasar Ojek Pangkalan.
Baca Juga: Template Jadwal Pelajaran Aesthetic Word, Excel
7 SMS digantikan Aplikasi Pesan Instant
Dan inilah contoh disrupsi terkahir yang kami rangkum dalam aplikasi ini, yakni beralihnya SMS ke Aplikasi Pesan Instant layaknya whatsApp. Sebelum adanya smartphone, jika ingin bertukar pesan, orang biasanya akan menggunakan SMS. Namun ketika smartphone sudah sangat murah dan internet juga semakin mudah untuk kita akses, SMS tentu saja sudah ditinggalkan karena menggunakan aplikasi seperti WhatsApp jauh lebih murah.