Peribahasa Jawa

Apa Arti Ana Daulate Ora Ana Begjane?

Pinterest LinkedIn Tumblr

Peribahasa bahasa jawa yang akan kita bahas hari ini adalah ana daulate ora ana begjane, sebuah peribahasa yang biasanya digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian tentang nasib seseorang. Lalu seperti apa yang dimaksud oleh peribahasa ini? Agar lebih jelas kami akan mengajak kamu untuk mengetahui arti atau tegese peribahasa tersebut.

Baca Juga: Adhang Adhang Tetese Embun Tegese?

Ana Daulate Ora Ana Begjane Tegese

Ana daulate Ora ana Begjane tegese arep nemu kebegjaan, nanging ora sido (untub-untub). Jika kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti akan mendapatkan keuntungan atau kemuliaan, namun tidak jadi. Peribahasa ini juga bisa diartikan memiliki kemampuan, namun tidak memiliki nasib baik, sehingga tidak jadi mendapatkan hasil yang didambakan.

Pembahasan

Agar lebih jelas, mari kita kupas satu persatu kata yang ada dalam peribahasa ini:

Ana = ada.
Dhaulate = kemampuan atau potensi.
Ora = tidak.
Ana = Ada.
Begjane = keberuntungan.

Jadi jika kita jadikan satu kalimat, peribahasa ini sebenarnya memberikan gambaran kepada kita bahwa di dunia kadang ada orang yang sebenarnya sudah memiliki kemampuan potensi, namun karena dia tidak memiliki keberuntungan, hasil yang diinginkan akhirnya tida bisa diraih.

Misalnya ada anak orang kaya raya, dia hendak membuka usaha terkait bisnis kopi, dia sudah belajar tentang bisnis ini, modal sudah ada, namun entah apa yang terjadi, pada akhirnya semua usaha yang dilakukan gagal. Kejadian seperti inilah yang disebut sebagai Ana daulate Ora ana Begjane.

Peribahasa ini sebenarnya bisa digunakan siapa saja, baik orang yang mengalami masalah tersebut, atau orang lain. Orang lain yang tidak langsung mengalami masalah tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi bahwa jalan menuju kesuksesan itu ada banyak, tidak melulu modal dan kemampuan, kadang keberuntungan atau rezeki adalah modal utamanya.

Baca Juga: Ana Catur Mungkur Tegese?

Namun jika disampaikan kepada orang yang sedang mengalami kejadian ini, peribahasa ini ingin menyampaikan bahwa kamu tidak perlu bersedih hati atas kegagalan yang kamu alami, karena itu bukan kesalahan kamu, dan bukan berarti kamu bodoh, hanya saja tubuh pengatur semesta memiliki kehendak lain yang harus kita terima.

Write A Comment