Dalam masa pandemi global,  istilah new normal ramai diperbincangkan. Tapi apa sih pengertian new normal itu? Bagaimana keadaan new normal saat ini?

Corona Virus atau COVID-19 telah memberian pukulan telak bagi seluruh lapisan masyarakat. Virus yang telah ditetapkan sebagai pandemi global ini bukan hanya merugikan secara kesehatan, perekonomian pun terpapar sangat dahsyat.  Dalam keadaan ini, istilah New normal pun mulai mencuat.

New normal adalah isitilah yang kini sering muncul dalam berbagai media di Luar Negeri dan Indonesia. Bahkan Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan himbauan, agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan COVID-19, sampai vaksin yang efektif bisa ditemukan. Kenali lebih dalam mengenai New normal di pembahasan berikut ini

Pengertian New normal

New normal pertama kali digunakan Roger McNamee dalam ulasan artikel dengan tajuk “The New normal”. Menurut Roger McNamee, New normal artinya masa di mana manusia akan mengikuti aturan baru dalam jangka waktu yang panjang.

Kemudian, istilah ini mulai digunakan untuk berbagai konteks kehidupan yang memberikan isyarat bahwa sesuatu atau keadaan yang sebelumnya tidak normal, akan berubah menjadi kebiasaan baru.

Di masa pandemi ini, pengertian new normal tidak lain ialah perubahan prilaku dan tatanan kehidupan manusia yang dulu dianggap tabu menjadi normalitas yang baru.

Keadaan New normal di Era Pandemi

Penyesuaian demi penyesuain yang dilakukan guna membatasi penyebaran COVID-19 menuntut masyarakat untuk memulai kenormalan yang baru. Berikut beberapa keadaan new normal yang muncul di era pandemi

Pertemuan virtual selama berjam-jam

Acara nongki, ngopi bareng teman sampai larut, dan pergi bergerombol kesana kemari kini sudah ditiadakan. Bosan sudah pasti menghampiri, manusia sebagai makhluk sosial tentu ingin berdiskusi atau ngobrol dengan yang lain.

Untungnya kita sekarang ada di zaman teknologi, semua bisa dipermudah termasuk ngobrol bareng teman. Pertemuan virtual pun gencar dilakukan, seperti panggilan video dengan teman atau keluarga.

Kegiatan virtual ini bisa dibilang new normal, bahkan sekarang bisa dilakukan berjam-jam sambil melakukan aktivitas lain seperti nonton film, baca buku, dan makan. Meski tidak hadir di depan mata, pertemuan virtual membuat kebersamaan mulai terasa nyata.

Kesadaran akan ketahanan pangan

Modernitas hidup yang sebelumnya menjadi pola tren perkotaan sepertinya mulai tergantikan dengan pola urban farming. Seberapa mahal gaya hidup akan sia-sia jika tidak ada makanan. Manusia akan tetap bertahan hidup melalui makanan dan minuman.

Kegiatan bercocok tanam mulai dilakukan di perkotaan untuk mengantisipasi keadaan yang bisa saja berubah 180o, dan tentunya hal ini akan memperkuat sistem ketahanan pangan di tengah mewabahnya corona.

Teater privat lebih aman

Bioskop yang biasanya menjadi tempat nonton teater berjamaah mulai terasa primitif di era pandemi. New normal bisa terjadi di industri perfilman. Penggemar teater dituntut buat nonton film privat dari laptop atau smartphone masing-masing.

Teater privat saat ini akan lebih aman dibandingkan nonton ramai-ramai di bioskop. Eits, nonton film sekarang juga bisa dilakukan bareng-bareng lewat video call sambil tiduran dan makan popcorn.

Pesta pernikahan sederhana dan privat

Anggapan tabu soal pesta pernikahan yang privat dan sederhana kini mulai bergeser normal. Justru, pesta pernikahan besar-besaran dengan undangan mencapai ribuan orang akan menuai kecaman keras. Tradisi yang dulunya tidak mungkin didobrak kini mulai runtuh akibat new normal COVID-19.

Cukup menikah sakral di KUA atau Gereja terasa cukup. Pesta pun diadakan dengan sederhana dan privat namun tetap tidak mengurangi kesakralan dan kesucian pernikahan tersebut.

Bagaimanapun, seluruh lapisan masyarakat perlu bersiap-siap dengan keadaan apapun. Mulai beradaptasi dengan New normal adalah hal yang wajib dilakukan. Semua dituntut untuk terus produktif melakukan kegiatan dengan normalitas yang baru. Bagaimana? Apa kamu sudah siap dengan new normal?

Write A Comment