Setelah kamu memahami bagaimana cara memunculkan website di Google, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara riset keyword atau kata kunci dan menargetkan kepada setiap konten di website kamu. Lebih lajut kita akan menggunakan kata kunci tersebut untuk memaksimalkan setiap konten agar disukai oleh mesin pencari dan user.
Yesss, Sebelum masuk kepada pembahasan yang lebih teknis, ada baiknya kita memahami dahulu apa itu riset kata kunci.
Apa itu Riset Keyword?
Riset keyword adalah sebuah proses yang kita lakukan dengan maksud untuk mengetahui kata (phrase) yang paling sering dan paling banyak digunakan user untuk menemukan sebuah informasi di mesin pencari.
Namun proses ini tidak terbatas hanya pada menemukan kata yang paling sering digunakan, Alih-alih hanya menemukan phrase (kumpulan kata), sebenarnya riset kata kunci sendiri ditujukan untuk menemukan data akurat terkait pengembangan bisnis melalui SEO chanel.
Melalui keyword research, kita akan bisa menjawab beberapa hal penting terkait pengembangan website dan pembuatan konten, seperti:
- Dalam bisnis atau niche ini, apa yang sebenarnya dibutuhkan audience?
- Format kontennya seperti apa?
- Dan berapa banyak orang yang mencari hal itu dalam sebulan?
- Bagaimana tingkat persaingannya?
Lalu ketika kita sudah mengetahui salah satu atau dua hal dalam diatas, apakah kita bisa melewatkan langkah ini?
Proses ini memang cukup memakan waktu, namun strategi SEO yang kamu lakukan akan jauh lebih efektif jika kamu memiliki 4 data tersebut. Misalnya kamu sudah mengetahui tema yang dibutuhkan audience, dan formatnya pun juga sudah. Kita harus tetap melakukan riset untuk mengetahui Volume dan tingkat persaingan.
Untuk apa? Bukankah ini sangat buang-buang waktu?
Pertama, kita harus menyadari bahwa mengetahui keinginan user dan merangking SERP adalah dua bagian yang sangat berbeda. Jika kamu memiliki pemahaman yang baik terkait dua hal ini, kamu akan bisa membuat campaign yang sangat powerful.
Mengetahui keinginan user itu mudah, namun bagaimana merangking konten kita dengan cepat itu yang sulit. Volume pencarian dan tingkat persaingan akan membuat kamu mengetahui, konten mana yang sebaiknya dibahas terlebih dahulu agar website segera memiliki trafik. That’s it
Cara Riset Keyword Pencarian Tinggi di Google
Setelah kamu memiliki pemahaman diatas, kami akan menjelaskan lebih jauh terkait bagaimana cara riset keyword gratis di google yang efektif agar setiap content marketing dibuat tapat sasaran. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan terkait hal ini, seperti:
1. Menggunakan Tools
Cara pertama yang bisa kamu lakukan terkait hal ini adalah memanfaatkan beberapa tools, baik yang gratis maupun berbayar. Beberapa tools yang bisa kamu gunakan untuk keyword research adalah:
- Ubersugest: ini adalah tools gratis dari Neilpatel yang bisa kita gunakan secara gratis. Fiturnya juga cukup lengkap dan data yang ditampilkan cukup akurat. Beberapa data yang bisa kamu dapatkan dari tools ini adalah jumlah volume, tingkat persaingan, website mana saja yang muncul di SERP, dan masih banyak lagi.
- LSIgraph: Tools ini juga bisa kita akses secara gratis, kelebihannya bisa menampilkan LSI (Latent Semantic Indexing) keyword dengan sangat baik, namun sayangnya jumlah volume dan keyword by lokasi kurang akurat juga.
- keywordtool.io: Menyediakan dua pilihan, yang gratis dan versi PRO, untuk melihat LSI keyword, tools ini juga lumayan akurat, bahkan jauh lebih banyak. Sayangnya Volume pencarian tidak akan muncul di versi gratis.
- Tools Berbayar: Bagi beberapa orang, berinvestasi pada tools bukanlah suatu yang berlebihan, jika kamu ingin data yang lebih akurat, kamu bisa menggunakan tools berbayar, untuk riset keyword kamu bisa berlangganan pada SEMRush dan Ahrefs.
2. Menganalisa Keywords Kompetitor
Cara riset keyword Google yang kedua adalah dengan melihat keyword milik kompetitor. Ini adalah strategi yang sebenarnya bisa kita maksimalkan untuk mempercepat datangnya trafik ke website. Pertama kita membutuhkan tools untuk melihat keyword milik kompetitor, ubersugges dari Neilpatel juga bisa untuk melakukan ini.
Setelah kita mengetahui keyword dari kompetitor, kita bisa memilih keyword yang sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk bisnis, namun tidak dirangking oleh kompetitor (tingkat persaingan rendah).
Selain opsi ini, kita juga bisa mentah-mentah meniru keyword milik kompetitor dan merangkingnya juga, namun cara ini cenderung sangat agresif, dan sangat sulit untuk dilakukan jika kompetitor sudah memiliki posisi yang kuat.
3. Melihat Tren
Cara lain untuk mengetahui keyword yang bisa kita maksimalkan untuk website adalah dengan melihat tren yang mungkin akan terjadi. Apakah dalam hal ini kita butuh ahli tarot untuk memprediksikan?
Tidak perlu, kamu pasti memiliki instuisi yang baik soal hal ini, karena bagaimana pun kamu adalah orang yang paling mengerti dalam bidang tersebut. Misalnya beberpa bulan lagi akan ada musim haji, nah kita bisa menyiapkan konten untuk keyword tersebut jauh-jauh hari, dan melakukan optimasi.
Jadi ketika musim haji, website kita sudah memiliki posisi yang bagus terkait keyword tersebut. Yang harus kita pahami adalah, sebuah konten bisa terangking dengan baik membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan, dan melakukan optimasi mendekati hari H adalah pilihan yang buruk.
Namun kita harus paham bahwa keyword seperti ini bersifat musiman, pada suatu saat website akan kembali sepi, jika tren itu sudah tidak ada.
4. Melihat Wilayah
Jika dalam skala national kamu kesulitan untuk merangking website, karena sudah diamankan oleh website monster semua, kamu bisa melakukan pada keyword yang lebih spesifik yang menargetkan wilayah tertentu.
Keyword berdasarkan wilayah ini tidak hanya sebatas kata kunci untuk wilayah tertentu seperti tak cunsultant surabaya, atau pembuat website malang, tapi kamu harus melakukan analisa yang lebih dalam seperti consultant pajak seperti apa yang dibutuhkan di wilayah surabaya, dan apakah mereka lebih sering menggunakan istilah ‘tax consultant’ atau ‘konsultan pajak’?
Hal-hal seperti ini akan memudahkan kamu dalam merangking website.
5. Garap Longtaill Keyword
Semua orang tentu ingin menempati posisi teratas untuk keyword dengan volume yang tinggi, dan biasanya long tail keyword yang volume pencariannya rendah cenderung diabaikan. Akibtanya long tail keyword memiliki persaingan yang sangat rendah, itu artinya kita bisa merangking keyword ini dengan sangat mudah, meskipun di beberapa kasus longtail keyword juga memiliki persaingan yang ketat.
Terlepas bagaimana persaingan yang ada pada long tail keyword, campign akan jauh lebih maksimal jika kita merangking keyword ini. Kenapa? Karena untuk niche bisnis, keyword jenis ini bisanya memiliki tingkat konversi yang tinggi.
Misalnya ada orang yang hendak mencari tax cunsultant surabaya, bisanya kata kunci itu yang digunakan. Setelah melihat hasil di Google, ternyata harganya cukup mahal, atau kualitasnya kurang baik, biasanya mereka akan melakukan pencarian lagi dengan keyword “tax cunsultant surabaya murah” atau “tax cunsultant surabaya terbaik”.
Kamu sadari atau tidak, kata kunci seperti ini memiliki tingkat konvesi yang sangat tinggi.
Selalu perhatikan tingkat persaingan dan volume untuk memprioritaskan mana keyword yang sebaiknya kita kerjakan terlebih dahulu. Ada pertanyaan terkait riset keyword di Google? Kamu bisa menanyakan melalui kolom kometar dibawah.
Baca juga artikel menarik tentang optimasi Google Bisnisku atau artikel lain dikategori Kumpulan Artikel SEO.
[Tanya + Jawab]
Riset keyword akan membuat kita mengetahui dengan pasti data terkait apa yang kita butuhkan untuk mengembangkan website.
Volume pencarian adalah estimasi jumlah banyaknya orang yang mencari keyword itu di mesin pencari dalam satu periode. Biasanya dihitung per month.
Tingkat persaingan adalah sebuah parameter yang digunakan untuk menggambarkan seberapa sulit keyword tersebut untuk di rangking.
Terkait hal ini, anda bisa membaca pada artikel kita kali ini. Semua udah kami bahas dengan lengkap.