Jika ditanya, kategori aplikasi apa yang sudah pasti ada dalam setiap smartphone dan komputer, jawabannya sudah pasti game, baik game default yang ada dalam sebuah hardware sampai dengan game hasil instalan yang memang disukai pemiliknya. Hari ini video game bukan hanya sebagai media untuk pelepas penat, namun sudah menjelma menjadi cluster bisnis yang cukup menjanjikan. Meskipun sudah akrab dengan video game? Apakah kamu sudah tahu tentang sejarah video game dari awal ditemukan hingga saat ini?
Sebelum sampai pada era dimana siapa saja bisa bisa mencari uang dengan bermain game seperti sekarang, ternyata video game memiliki perjalanan yang cukup menarik lho, kami akan merangkumnya untuk kalian.
Awal Mula Ditemukannya Video Game
Sebuah ciptaan sampai pada tahap digunakan semua orang yang latar belakangnya berbeda dengan penemu memang membutuhkan waktu yang panjang, hal ini juga berlaku pada video game. Kini semua orang bisa bermain game, namun siap yang menyangka bahwa pada awalnya hal ini sebenarnya bermulai dari para ilmuwan yang melakukan penelitian di laboratoriumnya.
Kemunculan video game yang pertama tercatat pada tahun 1952, seorang profesor dari AS Douglas menciptakan permainan OXO, yang kadang juga disebut sebagai Tic Tac Toe sebagai sebuah tesis untuk menempuh gelar doktornya di Universitas Cambridge. Permainan video game yang kedua muncul pada 6 tahun berikutnya saat William Higinbotham membuat Tennis for Two di komputer analog berukuran besar yang terhubung dengan Oscilloscope Screen yang didedikasikan untuk Annual Visitor’s Day yang diselenggarakan di Brookhaven National Laboratory, Upton, New York tahun 1958.

Dan akhirnya pada tahun 1962, muncul video game pertama yang bisa dimainkan di komputer, nama video game ini adalah Spacewar, sebuah nama game berbasis komputer pertama kali yang menyajikan pertempuran luar angkasa yang diciptakan oleh Steve Russell dari Massachusetts Institute of Technology yang awalnya dimainkan pada komputer Programming Data Processor, sebuah komputer dengan teknologi mutahir yang saat itu banyak ditemukan di kampus-kampus.
Munculnya Home Video Game Console
Tonggak sejarah yang berikutnya terjadi pada tahun 1967, Ralph Baer dari Sanders Associates Inc yang saat ini kita kenal sebagai Father of Video Game menemukan sebuah prototipe multiplayer, sebuah game dengan multi program yang bisa kita mainkan pada perangkat televisi. Prototipe yang kami maksud adalah ‘The Brown Box”.
Ralph Baer kemudian melisensikan video gamenya ke Magnavox, yang kemudian di komersilkan secara resmi dengan nama Odyssey, sebuah device video game pertama yang bisa dimainkan di rumah pada tahun 1972.
Beberapa tahun kemudian muncul pemain lain dalam industri ini, salah satunya adalah Atari’s Pong yang sebenarnya terinspirasi oleh salah satu dari 28 permainan yang ada pada Odyssey. Atari’s Pong merupakan arcade video game yang dirilis kepasar pada tahun 1972. Tiga tahun berikutnya, produk yang dijual sukses besar dipasar.
Melihat hal itu, Magnavox tidak tinggal diam, ia bersama dengan Sanders Associates melakukan tuntutan dengan dalih pelanggaran hak cipta. Yang pada akhirnya Atari menjadi pihak yang memegang hak cipta atas Odyssey. Sejak saat itu, Magnavox berhasil mendapatkan pemasukan atas pelanggaran hak cipta mencapai $100 juta.

Atari berlanjut dengan bisnis video gamenya, dan pada tahun 1977 mereka mengeluatkan Atari 2600, Konsole game yang bisa dimainkan di rumah yang dilengkapi dengan Joysticks dan kartrid yang selanjutnya dikenal sebagai generasi kedua dari game konsole.
Akhir tahun 70an sampai awal 80an adalah tonggak sejarah baru industri game, ada beberapa moment penting yang patut kita highlights pada saat itu, diantaranya adalah:
- Rilisnya Space Invander, sebuah arcade game yang terjadi pada tahun 1978.
- Munculnya developer game pihak ketiga, dimana ia hanya membuat softwarenya tanpa hardware pada tahun 1979.
- Pac Man yang mulai mendapatkan tempat.
- Nitendo mengenalkan Donkey Kong yang didalamnya ada karakter mario kepada dunia.
- Microsoft merilis Flight Simulator pertamanya.
Rusaknya Industri Video Game Amerika Utara
Tahun 1983 menjadi moment hancurnya industri video game di Amerika Utara. Ada banyak faktor yang menjadi latar belakang rusaknya industri game disana dimulai dari pasar yang sudah jenuh, adanya penetrasi dari komputer gaming, sampai banyaknya game dibawah standar yang dirilis kepasar. Salah satu contoh dari video game berkualitas rendah yang dilepas kepasar pada saat itu adalah E.T, sebuah permainan yang diciptakan oleh Atari yang diadopsi dari film, yang kemudian ini dikenal sebagai video game terburuk sepanjang masa.
Rusaknya pasar video game ini berpengaruh pada beberapa sektor, tidak hanya pada perusahaan penjual device konsole game, namun juga perusahaan yang memproduksi komputer rumahan.
Titik balik dari kehancuran ini terjadi dua tahun kemudian, yakni pada tahun 1985, dimana pada saat itu Nitendo Entertaiment System (NES) mulai merambah pasar Amerika Serikat dengan membawa perbaikan dimulai dari Grafis, suara, sampai dengan gameplay-nya. Tidak hanya itu, Nitendo juga mengembangkan model bisnis lainnya, salah satunya adalah Franchise Video Game yang keberadaanya bisa kita temukan hingga sekarang dimulai dari Super Mario Bros, Metroid, dan juga The Legend of Zelda.
Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, Nitendo juga memberikan aturan kepada developer game pihak ketika yang ingin dikembangkan pada sistemnya, salah satunya mengurangi video game kualitas rendahan. Kerjasama ini akhirnya berjalan dengan sangat lancar dalam jangka waktu yang lama, banyak pemain yang ada disana dimulai dari Konami’s Castlevania, Copcom’s Mega Man, Square Final Fantasy, sampai dengan Enix’s Dragon Quest.
Pada tahun 1989 Nitendo kembali membuat inovasi dengan meluncurkan Handheld Gaming yang bisa kenali dengan Game Boy.
Lebih 2 dekade berikutnya, Nitendo terus merilis generasi penerusnya yang bisa dikatakan sangat sukses dipasaran. Beberapa generasi penerus yang kami maksud adalah Game Boy Color pada tahun 1998, Nitendo DS pada tahun 2004, dan juga Nitendo 3DS pada tahun 2011.
Persaingan Game Konsole Pertama
Awal tahun 1990 an menjadi awal mula terjadinya persaingan dalam industri konsole game. Bermula pada tahun 1989, Sega meluncurkan konsole Genesis 16 bit di Amerika Utara sebagai generasi penerus dari Sega Master System. Sayangnya produk ini gagal dipasaran dan tidak bisa bersaingan dengan produk dari NES. Pada akhirnya genesis membuat kemajuan pesat pada tahun 1991 dimana ia merilis Sonic The Hedgehog Game dengan teknologi dan pemasaran yang sangat menarik.
Untuk hal ini, mereka berhasil unggul dari pada kompetitornya. Ditahun yang sama Nitendo juga mengeluarkan 16 Bit Super NES Console di Amerika Utara yang menjadi titik dimana terjadinya “persaingan pertama dalam industri Konsole Game“.
Awal sampai pertengahan tahun 90an adalah masa-masa dimana kedua konsole tersebut memiliki banyak game terkenal, salah satunya Street Fighter 11 dan Mortal Kombat yang kita ketahui bersama sebagai game pertarungan yang gameplay nya identik dengan kekerasan. Sebagai tanggapan atas hal ini, Sega akhirnya membuat Videogame Rating Council pada tahun 1993 untuk menyediakan lagel deskripsi pada setiap game yang dijual pada console milik Sega. Hal ini kemudian juga diadopsi oleh pemain lain yang juga membuat Videogame Ratting yang berfungsi sebagai penilaian atas video game berdasarkan kontennya, yang bisa kita jumpai hingga saat ini.
Pertengahan tahun 90 an juga terjadi inovasi dalam dunia video game, salah satnya terjadi pada tahun 1993 dimana pada saat itu Super Mario Bros diadopsi dalam sebuah film dan ditampilkan kedalam layar yang lebih besar. Hal ini juga diikuti oleh game-game lainnya seperti Mortal Kombat dan Street Fighter yang juga ada filmnya.
Pada akhirnya Genesis berhasil melampui NES untuk pasar Amerika Utara, hal ini terjadi karena pilihan permainan yang lebih lengkap, marketing yang menarik, sampai dengan harga yang jauh lebih murah, Sayangnya hal ini tidak bisa dilakukan oleh Sega untuk pasar Jepang.
Kebangkitan Game 3D
Seiring dengan meningkatnya teknologi yang ada di komputer, video game masuk ke generasi kelimanya yang membangkitkan game 3D. Kebangkitan pertama terjadi pada tahun 1995 dimana pada saat itu Sega merilis Saturn System, konsole dengan 32 bit pertama yang bisa memainkan game dalam CD, bukan lagi kartrid di Amerika Utara. Rilisan Saturn System itu sebenarnya dipercepat, hal ini dilakukan untuk mengalahkan dominasi Sony, yang menjual playstation dengan harga $100, jauh lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan oleh Sega.

Sega dan Nitendo memang meluncurkan produk dengan teknologi 3D, namun mereka tidak bisa bersaing dengan Sony. Sony pada akhirnya menjadi top leader yang produknya selalu mendominasi pasar di era generasi kelima ini, bahkan hingga saat ini kita mengenal Playstation 2 yang produknya dirilis pada tahun 2000 menjadi salah satu konsole game dengan penjualan tertinggi sepanjang masa.
Era Modern Game
Baik dari sisi industri dan fitur yang dibawakan menjadi lebih menarik. Tahun 2005 dan 2006 tiga pemain global melakukan gebrakan dengan meluncurkan konsole dengan teknologi tinggi, tiga produk yang kami maksud adalah Microsoft X box 360, Nitendo Wii, dan juga Sony Playstation 3. Playstation 3 memang hadir dengan teknologi Blu Ray, teknologi yang saat itu hanya di Playstation 3, namun pada saat itu Sony juga memberikan perlawanan yang sangat ketat.
Miscrosoft melalui Xbox 360 mendapatkan banyak pujian, tidak hanya karena grafisnya yang setara dengan PS 3, namun ekosistem dalam platform ini sangat baik, bahkan ada banyak game yang berhasil memenangkan Game Critics Awards pada tahun 2007.
Hal yang sama juga terjadi pada Nitendo Wii, ia berhasil mendapatkan penjualan yang tidak sedikit. Memang jika kita bandingkan dari sisi teknologi, Netondi Wii kalah jauh dengan kompetitornya, namun ia memiliki Remote Gaming yang sangat sensitif sehingga permainan lebih seru dibandingkan generasi sebelumnya.
Perubahan terus terjadi, video game juga terdapat dalam sosial media, salah satunya facebook. iPhone juga mendapatkan segmen game yang lebih kasual. Game yang ada pada smartphone juga semakin digandrungi, bahkan Rovio, developer yang mengeluarkan video game pupoler layaknya angry birds pada tahun 2012 berhasil mendapatkan $200 juta.