Lirik Lagu

Lirik Lagu Dalang Poer Langit Mendung Kutho Ngawi dan Terjemahannya

Pinterest LinkedIn Tumblr

Bagi yang suka dengan lagu campur sari, selain didi kempot, dalam poer juga menjadi salah satu seniman yang cukup meleganda namanya di pulau jawa, khususnya Jawa Timur.

Salah satu karya yang sampai saat ini masih bisa kita nikmati adalah lagu dengan judul “Langit Mendukung Khutho Ngawi” yang kalau kita artikan kedalam bahasa Indonesia adalah ‘Langit Gelap di Kota Ngawi”.

Lagu ini menceritakan tentang seorang pria yang teringat dengan masa lalunya ketika sedang melewati sebuah jalan di kota Ngawi yang dulunya pernah dilewatinya bersama sang kekasih hati.

Kalau anak muda zaman sekarang mungkin menyebutnya dengan istilah gagal move on, namun tak apa, cinta yang mendalam dan membuat gagal move on seperti ini kadang justru membuat seorang pencipta lagu mampu membuat karya luar biasa.

Dalam lagu ini, digambarkan bahwa pencipta lagu begitu sayang dengan kekasih hatinya, selain bisa kita lihat dari kondisi langit yang sedang mendung (hati yang gunda gulana biasanya di identikan dengan langit mendung) sampai dengan keadaan selalu meneteskan air mata ketika melewati jalan yang pernah ia lewati dengan kekasihnya.

Kurang lebih seperti itulah cerita terkait lagu ini jika kita lihat dari liriknya. Dan selanjutnya kami akan membagikan lirik lagu langit mendung kutho Ngawi dari Dalang Poer lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Lirik Lagu Dalang Poer Langit Mendung Kutho Ngawi dan Terjemahan

Dalan iki, biyen nate tak liwati. (jalan ini dulu pernah saya lewati)
Nalikane, langit mendung, kutho Ngawi. (ketika langit sendang mendung di kota ngawi)
Sendang glagah, wis ginurit jroning ati. (Sendang glagah (nama sebuah danau di ngawi) sudah tertulis dalam hati).
Saben liwat, aku ora bisa lali. (ketika kesana, saya tidak bisa lupa)

Tak ulati, isih koyo wingi uni. (tak ulati, masih seperti kemarin)
Ora kroso, luh tumetes mbrebes mili. (tidak terasa, air mata menetes)
Roso nglangut, yen katon pan tanpa pagut. (rasa yang begitu jauh, pasti tidak sampai)
Katresnanku rinenggut purbaning pesthi. (cinta ku selesai bersama takdir)

Tak ulati, isih koyo wingi uni. (tak ulati, masih seperti kemarin)
Ora kroso, Luh tumetes, mbrebes, mili. (tidak terasa, air mata menetes)
Roso nglangut. Yen katon-pan, tanpo, pagut. (rasa yang begitu jauh, pasti tidak sampai)
Katresnanku, Rinenggut pur, Baneng pesti. (cinta ku selesai bersama takdir)

Baca Juga: Arti Potek dalam Bahasa Sunda

Write A Comment