Diantara sekian banyak kosa kata dalam bahasa jawa yang populer diseluruh Indonesia, Legowo menjadi salah satu kata banyak diucapkan, terlebih dalam situasi pasca kontestasi politik, kata ini diucapkan oleh banyak pihak sebagai salah satu bentuk dukungan moril. Sebenarnya arti legowo dalam bahasa jawa itu apa sih?
Tidak hanya membahas artinya saja, dalam kesempatan kali ini kami juga akan mengajak kamu untuk mengetahui salah satu filosifi hidup orang jawa yang membuat mereka bisa hidup bahagia dalam kondisi apapun. Ya, mau dirundung masalah seperti apapun, dengan kata ini orang jawa tetap bisa hidup bahagia.
Apa Arti Kata Legowo?
Legowo adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya menerima dengan ikhlas dan sabar terkait masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang sedang terjadi dan tidak menolak, atau justru membencinya. Legowo merupakan kondisi batin seseorang yang lebih memilih untuk menerima apapun yang terjadi pada dirinya dengan hati yang lapang.
Baca Juga: Arti Saestu dalam Bahasa Jawa
Biasanya sikap batin yang Legowo terjadi setelah kita menerima suatu hal yang kurang baik, atau tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Jika dihadapkan pada hal-hal yang kurang baik atau tidak sesuai dengan ekspektasi kita, ada dua reaksi yang biasanya dipilih orang, yakni tidak menerima dan menyalahkan pihak lain yang pada akhirnya muncul banyak kebencian, atau menerima dengan lapang dada.
Legowo adalah pilihan, inilah yang perlu kita garis bawahi, Legowo bukanlah sebuah hal yang tiba-tiba datang begitu saja, namun itu sikap legowo hadir karena kita memang lebih memilih untuk menerima hal tidak baik itu, dan menjadikannya sebagai pelajaran hidup.
Orang yang memiliki batin legowo sebenarya sangat sedikit, dan mereka biasanya adalah pribadi yang sangat tangguh, meskipun tidak banyak orang yang bisa melihat ketangguhannya itu. Kenapa bisa demikian?
Seperti yang sudah kami katakan diatas, sikap batin yang legowo biasanya hadir atas suatu hal yang tidak baik bagi kita, seperti kekalahan, mengalami musibah, kehilangan pasangan, dan lain sebagainya. Dibanding dengan melihat bagaimana reaksi orang tersebut yang bisa menerima kekalahan dengan hati yang tenang, orang biasanya lebih tertarik untuk melihat bagian kalahnya saja. Sedangkan bagaimana sikap seseorang setelah menerima kekalahan diabaikan.
Namun jika kita tidak hanya fokus pada kekalahannya saja, kita akan menemukan suatu pribadi yang sangat jarang kita temui, yakni pribadi yang tangguh, tidak mengeluh atas suatu cobaan sulit yang datang, dan tidak terpengaruh dengan emosi-emosi negatif seperti membenci, ya karena orang yang sudah legowo, ia sudah siap dan bisa menerima kejadian itu dengan lahir batin.
Dan nenek moyang kita sebenarnya memiliki banyak warisan terkait dengan kata filososif yang memiliki arti mendalam seperti ‘Legowo’, ya, masih ada banyak kata, peribahasa, atau hal-hal lainnya yang identik dengan hal seperti ini. Salah satunya adalah ‘Nrimo ing Pandum’.
Nrimo ing pandum artinya ‘menerima pada yang sudah digariskan oleh sang maha pencipta, kalau dalam islam, istilah ini mirip dengan percaya dengan takdir yang sudah diberikanoleh Gusti Allah. Itu sebabnya, nenek moyang kita adalah orang yang dikenal sangat tangguh dan bisa bersuka cita dengan kondisi sesulit apapun.
Dan sebenarnya Legowo dalam bahasa jawa juga bukan hal yang pasif, meskipun terlihat menyerah, namun ini adalah pilihan terbaik agar kita tidak terlalu larut dalam kesedihan, atau malah menyirami bibit-bibit emosi negatif akibat kekalahan, yang pada akhirnya membuat kita bisa bangkit lebih cepat dan menemukan kebahagian hidup yang lainnya.
Baca Juga: Arti Kata Saru dalam Bahasa Jawa
Itu jugalah yang menjadi alasan kenapa orang tahu banyak memberikan nasehat seperti ‘Kudu legowo atau sing legowo’ yang artinya sudah tidak perlu bersedih dan segera bangkit, lanjutkan lagi hidupmu. Nenek moyang kita memang tidak mewarisi ilmu berdasarkan sains, namun percayalah, masih banyak pelajaran berharga yang mereka miliki untuk hidup lebih bahagia.