Dalam peribahasa bahasa jawa kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal dan mengetahui arti (tegese) peribahasa aji godhong garing yang biasanya muncul dalam percakapan masyarakat Jawa pada umumnya. Kamu pernah mendengar peribahasa satu ini? Apa arti dari peribahasa satu ini? Untuk mengetahuinya silahkan simak dibawah ini.
Aji Godhong Garing Tegese?
Dalam Bahasa Jawa, Aji Godhong Garing adalah peribahasa yang memiliki arti wis ora ono ajine babar pisan atau asor banget. Yang jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti sudah tidak ada harganya atau hina.
Baca Juga: Mengenal Arti Rahayu yang Sebenarnya
Pembahasan
Aji = berharga
Godhong = daun
Garing = kering
Jadi peribahasa aji godhong garing jika kita terjemahkan sesuai dengan asli katanya adalah lebih berharga dari daun kering. Namun karena ini adalah peribahasa tentu saja tidak bisa kita artikan kedalam makna yang sesungguhnya, dan arti yang sebenarnya adalah tidak ada harganya.
Kenapa peribahasa ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sudah tidak ada harganya atau hina? Daun kering adalah daun yang sudah jatuh dari pohonnya. Dimanapun, daun kering biasanya berserakan di jalanan. Pemanfaatannya hanya sebatas kompos buat pupuk saja. Pertanyaanya, apakah ada orang yang mau membeli daun kering? Tentu saja tidak ada, kecuali kalau suatu saat nanti pupuk kompos mahal dan daun kering sulit ditemukan. Itulah sebabnya, sesuatu dikatakan lebih berharga daun kering itu artinya harganya jauh dibawah daun kering, padahal daun kering sendiri sudah tidak ada harganya.
Peribahasa ini sebenarnya memiliki cakupan penggunaan yang cukup luas, bisa digunakan untuk benda atau bahkan menunjukkan status sosial seseorang. Misalnya ada orang yang bilang “Pak damar kenek OTT KPK, sak iki pak damar iseh aji godhong garing”. Dalam hal ini, penutur ingin mengatakan bahwa status sosial pak damar setelah terkena OTT KPK kini sudah tidak sekuat dulu, sekarang menjadi orang asor yang tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi.
Namun jika digunakan untuk suatu benda, hal ini biasa berarti menunjukkan nilai dari harga benda atau objek tersebut. Misalnya “duit venezuela sak iki iseh aji godhong garing.” Yang artinya uang venezuela saat ini sudah tidak ada nilainnya.
Baca Juga: Adigang Adigung Adiguna Tegese dalam Falsafah Jawa?
Itu arti atau maksud peribahasa aji godhong garing dalam bahasa Jawa, semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat, dan jika ingin mencari peribahasa lain dalam bahasa jawa, kamu bisa melihatnya dalam link berikut ini https://divedigital.id/Artikel/peribahasa-jawa