Peribahasa

Becik Ketitik, Olo Ketoro Tegese? Begini Arti Peribahasa Bahasa Jawa ini

Pinterest LinkedIn Tumblr

Setelah beberapa waktu lalu kami mengajak kamu untuk mengetahui arti peribahasa ‘Asu Belang Kalung Wang’, dalam kesempatan kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal dan mengetahui makna dari tembung ‘Becik Ketiti, Olo Ketoro’.

Pernah mendengar salah satu peribahasa yang satu ini? Orang tua asli Jawa zaman dulu sering menggunakan peribahasa ini, biasanya digunakan untuk menyemangati orang yang tidak bersalah, atau sebagai ungkapan bahwa orang yang mengatakan peribahasa ini tidak salah.

Baca Juga: Lirik Lagu Kudu Misuh Karya Dalang Poer

Hmm, kira-kira apa ya arti dari kata ‘Becik Ketiti, Olo Ketoro’ itu? Dari pada penasaran, yuk kita bahasa saja.

Becik Ketitik, Olo Ketoro Tegese?

Becik sendiri dalam bahasa jawa artinya perilaku atau tindakan yang baik. Sedangkan ketitik itu maknanya tertandai. Jadi kata becik ketitik memiliki arti sikap yang baik pasti akan tertandai atau kelihatan.

Sedangkan olo adalah lawan kata dari sikap baik, yakni segala perbuatan buruk seperti menyakiti orang, melakukan kejahatan, dan sebagainya. Dan kata terakhir ada ‘ketoro’ yang artinya nampak atau kelihatan.

Jadi secara lengkap arti dari peribahasa becik ketitik olo ketoro adalah ‘tindaakan yang baik akan kelihatan, pun sebaliknya tindakan yang buruk akan nampak dengan sendirinya’.

Kata ini sering digunakan orang jawa zaman dulu untuk memberikan semangat pada orang yang di jahatii atau di fitnah oleh orang lain. Dan sebenarnya, jika kita telaah lebih dalam dari setiap kata yang digunakan, makna sangat bijak luar biasa.

Coba kamu perhatikan pada kata ‘Becik Ketiti’, kata ini seolah ingin menjelaskan bahwa segala hal yang baik lambat lain pasti akan tertandai, kelihatan sebagai sebagaimana mestinya, meskipun untuk sekarang belum terlihat.

Sedangkan kata ‘Olo Ketoro’ yang artinya buruk akan nampak. Yaps, tanpa bersusah kamu bersusah payah, tanpa kamu harus menjelaskan (jika tidak memungkinakan) keburukan pasti akan nampak atau muncul dengan sendirinya. Peribahasa ini mirip dengan ‘sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pasti akan baunya akan tercium juga”.

Baca Juga: Asu Belang Ketiban Wang Tegese?

Ternyata dalam banget ya, peribahasa ini cocok buat kamu yang saat ini sedang difitnah oleh orang lain, sebatas sebagai penyemagat bahwa kalau kamu tidak salah, pasti lambat laun hal itu akan terlihat. Dan begitu juga dengan orang yang memfitnah kamu.

Write A Comment